SanW ✭
About Me
Hello, salam kenal. Nama saya San C. Wirakusuma (panggilan akrabnya adalah San-San). Saya memiliki seorang putri yang terdiagnosa memiliki gangguan pendengaran sangat berat di usia 6 bulan. Gangguan pendengarannya adalah disebabkan oleh virus CMV yang terinfeksi saat usia kandungan saya memasuki trisemester ketiga. Gwen, putri saya, menggunakan ABD sejak usia 9 bulan. Dan karena ia tidak terbantu sama sekali dengan ABD, maka akhirnya ia di implant di usia 18 bulan di Hong Kong.
Gwen menjalankan terapi AVT (Auditory Verbal Therapy) sejak usia 11 bulan saat ia masih memakai ABD. Stimulasi pendengaran di klinik terapi, rumah dan di lingkungan sehari-hari sangatlah penting untuk perkembangan pendengaran, wicara dan bahasa Gwen. Setelah implant, terapi AVT tetap dijalankan secara regular sampai ia mencapai usia 5.5 tahun. Gwen kemudian mendapatkan implant kedua di telinga kirinya di usia 12 tahun. Setelah implant kedua, Gwen harus kembali belajar mendengar menggunakan metode AVT sampai ia mampu mendengar, mendengarkan dan memproses bunyi, suara dan bahasa menggunakan telinga kirinya.
Sekarang Gwen berusia 17 tahun. Dia bersekolah di sekolah umum Jakarta Intercultural School (JIS) sejak TK A. Berkat implant koklea dan kemampuan mendengar dan berkomunikasinya, Gwen mampu mengikuti pelajaran di sekolah dan bersosialisasi dengan teman-temannya tanpa kendala sama sekali. Kami sebagai orang tua Gwen, sangat bangga dengan kemampuan dan kegigihan Gwen yang membuat ia sama seperti teman-temannya yang memiliki pendengaran normal. Dan di beberapa bidang pelajaran, Gwen justru diatas teman-temannya.
Kisah saya dan Gwen bisa diikuti dalam memoir saya, “I can (not) Hear” – perjalanan seorang anak tuna rungu menuju dunia mendengar, yang terbit tahun 2009. Berikut adalah uraian dalam buku tersebut:
Diam-diam, saya pernah berharap, seandainya saja Tuhan memberi anak dengan menyertakan buku manual, sepertinya hidup akan lebih mudah.
Gwendolyne adalah putri pertama saya dan John. Harus saya akui, sebagai seorang ibu baru, saya clueless – tidak tahu apa-apa. Apalagi, ketika kemudian saya mendapati kenyataan bahwa Gwen memiliki gangguan pendengaran.
Dengan harapan tersisa di dada, saya mendekap Gwen erat-erat dan membawanya pergi ke arah yang benar-benar berbeda. Saya ingin Gwen seperti layaknya manusia tanpa gangguan pendengaran. Dan, semustahil apa pun itu kedengarannya, harapan di dalam diri saya menolak untuk menyerah.
Inilah awal perjalanan hidup yang tak pernah diduga-duga. Kata-kata bijak itu memang benar, kehadiran seorang anak lambat laun akan memengaruhi seluruh anggota keluarga. Dan, Gwen tanpa sadar, baru saja mengajarkan ayah-ibunya tentang satu hal: jika keajaiban tak kunjung datang, berarti tugas kitalah untuk mencari sendiri dan memperjuangkannya….
About
- Username
- SanW
- Joined
- Visits
- 54
- Last Active
- Roles
- Member, Mentor
- Points
- 28
- Badges
- 4